Resensi Buku The Island Of Java (Sejarah Tanah Jawa) Buku Sejarah Jawa Yang Terbit Pertama Kali Tahun 1811
Judul : The Island of Java (Sejarah Tanah Jawa)
Penulis : Jhon Joseph Stockdale
Penerjemah : Ira Puspitorini dan An Ismanto
Penerbit : Indoliterasi
Cetakan : Edisi Cetakan Baru, 2020
ISBN : 978-602-1129-02-9
Buku “Sejarah Tanah Jawa” merupakan buku alih bahasa dari sebuah manuskrip yang bertajuk “Sketches, Civil and Military, of The Island of Java and Its Immediate Dependencies” karya Jhon Joseph Stockdale. Merupakan manuskrip tertua tentang pulau jawa yang terbit pertama tahun 1811. Artinya buku ini telah terbit dahulu sebelum buku The History of Java karya Thomas Stamford Rafles.
Ketika membuka bagian awal buku ini, kamu disambut dengan daftar isi yang dibagi dengan 3 rentang waktu. Pada Buku (Bagian) I yaitu 1768-1771, Bagian II dan Bagian III tahun 1774-1775, bagian IV tahun 1804-1806. Tiap bagian buku dibagi menjadi beberapa Bab. Setiap Bab disajikan kata kunci didalamnya.
Dihalaman selanjutnya kamu di hadapkan dengan peta pulau jawa yang diperbesar menjadi beberapa halaman buku. Peta ini merupakan buatan penulis yang digamabarnya selama perjalanan mengitari pulau jawa.
Dalam buku ini Stockdale melakukan pengembaraan mengelilingi pulau Jawa. Setiap permberbrentian jhon mencatat gambaran yang dia temui selama perjalanan. Stockdale juga menuangkan informasi tambahan yang sesuai dengan keadaan pada masa itu. Gambaran mengenai penjajahan VOC digambarkan dengan begitu jelas dan rinci. Misalnya pajak yang harus dibayarkan tiap daerah kepada VOC, aturan-aturan yan dibuat VOC, hingga hukum-hukum yang tidak manusiawi yang juga pernah diterapkan di masa tersebut.
Stockdale juga mencatat bangunan bagunan dan budaya yang melingkupi jawa. Ia juga membenarkan adanya kesenjangan perempuan pada masa itu. Stockdale juga mencatat bagaimana VOC mengadu domba antar kerajaan (wilayah) di pulau Jawa. Berikut beberapa kutipan dari buku ini, semoga dapat mewakili sebgain isinya.
Karena Mataram adalah kabupaten yang luas dan kaya, dan VOC tidak ingin wilayah itu tetap berada dibawah kekuasaan Susuhunan, maka mereka secara embunyi-sembunyi mendorong Mangkubimi untuk meminta wilayah itu dari tangan Susuhunan. (halamn 158.)
Ingat dengan kondisi Jakarta yang lalu? Ternyata Jakarta sejak zaman dulu sudah menjadi kuota berpolusi.
“Semua penyebab penyakit dan kematian berpadu untuk membuat Batavia menjadi salah satu tempat yang paling tidak sehat di muka bumi" (halaman 128).
Bahkan angka kematian di RS terus meningkat tiap tahunnya 1714 (469 jiwa) - 1776 (2877 jiwa) angka ini secara terus menerus meningkat.
“Ketika Kompeni beridir disini untuk pertama kalinya, Jawa terbagi menjadi tiga kekaisaran besar, yaitu Banten, Jakarta, dan kekaisaran milik Susuhunan yang merupakan kerajaan paling luas dan menguasai dua per tiga pulau ini sementara Cirebon menjadi vasalnya. (halaman 216)
“pada tahun 1710, ada 130 pabrik gula di Jakarta. Namu jumlahnya semakin menurun sebelum, selama dan setelah perang Jawa. Sehingga pada akhir Desember 1750, jumlahnya tidak lebih dari 70.”
Walaupun buku ini layak dibaca untuk umum, namun akan lebih sesuai jika buku ini dibaca oleh akademisi, peneliti, pegiat sejarah sebagai bahan pokok kajian. Karena buku ini merupakan alih bahasa maka tidak semua kalimat dapat dipahami dengan baik. Ada beberapa bagian yang terkadang memiliki makna ambigu. Beberapa bagian pembahasan, Stockdale juga terkadang memandang “Jawa” dari sudut pandang sebagai jajahan belaka, stockdale seperti memaklumkan beberapa tindakan VOC pada kaum pribumi. Maka dari itu sebelum membaca buku ini lebih jauh, perlu dibahasakan ulang agar dapat dipahami secara menyeluruh atau paling tidak pembaca yang harus memfilter isi yang ada di buku ini.
Selamat membaca!

Posting Komentar