Nggak Sekedar Lucu – Diary Teacher Keder Edot Herjunotz

Table of Contents
Diary Teacher Keder Edot Herjunotz


Yang suka lucu-lucuan, buku ini pass untuk kamu baca. Sudah bisa terbaca dari jenis font yang dipakai di cover dan nama penulis yang pakai nama samaran selenge’an “Edot Herjunot”. 

Penulis dari awal seperti sudah memberi rambu-rambu tegas dengan sebuah plang besar yang memiliki tulisan 

“Hati-hati buku ini 

bukan buku 

serius. 

Dilarang membaca 

buku ini sambil mengernyitkan dahi.” 

Edot Herjunot mencatat kisah-kisah kenangan bersama anak-anak dengan menyisipkan banyak banyolan-banyolan yang bisa membuat pembaca keheranan. Catatan Pak Edot ini memuat kisahnya ketika pertama masuk menjadi guru wiyata (guru abdi/ guru di sekolah swasta) lalu pindah ke sekolah negeri elit yang pada akhirnya juga harus ditinggalkan juga karena telah diterima sebagai ASN. Selesai buku ini diterbitkan, keduanya kini menjadi kenangan dalam tulisan pak Edot.

Di Bab awal buku ini, penulis yang juga seorang blogger ini menceritakan keluh kesah jadi guru SD plosok yang bahkan untuk cari sinyal saja susah. Kisah bagaimana sosok lulusan PGSD berjuang dan bercanda bersama anak-anak polos yang suka buat tertawa, penuh misteri, atau terkadang membuat kesal, atau mual, eh. 

Salah satu sampel dari semua diary buku ini bisa kamu baca melalui blurb dibelakang buku tersebut. Biar nggak usah cari-cari di google, saya tuliskan disini, deh. Baca ya..

Saya sama sekali belum tahu lokasi SD saya menajar, bahkan tepat di hari pertama kerja. Saya Cuma dikasih ancer-ancer sama kakak saya dan saya Cuma manggut-manggut sok paham padahal nggak ada yang bisa saya pahami.

Mengingat hari yang sudah semakin siang dan saya harus segara menemukan sekolahnya, akhirnya saya bertanya pada orang di pinggir jalan “Permisi, pak. Maaf tanya kalau SD 4 Penggarit di mana ya? Katanya lokasinya di sebelah balai desa Penggarit”

“Oh Balai desa Penggarit. Masnya lurus aja terus. Pokoknya teruuuuuus...”

“Lurus aja berarti ya, Pak ? Nanti ketemu sekolahnya?”

“Iya lurus terus, nah kira-kira kalau sudah mulai putus asa, Masnya berhenti terus dicek hapenya”

“Lah kok jadi ngecek hape, Pak?”

“Iya, dicek hapenya. Kalau hapenya sudah nggak ada sinyal berarti lokasinya sudah dekat, pasti nanti ketemu”

Nah seperti itu. 

***

Banyak kejadian-kejadian lucu lain yang bisa kamu baca di buku ini. Namun begitu, ada satu hal yang yang perlu kamu ketahui. Sesuai cover buku yang berjudul Diary Teacher Keder ini yang tetlihat sosok guru disampinya. Bisa sangat mudah ditebak dia seorang guru karena bajunya coklat, khas seorang guru negeri. Dan tentu saja yang paling jelas karena ada keterangan “Teacher”nya.

Cover yang mengunakan gambar seorang guru yang tengah berdiri menegaskan bahwa selucu-lucunya buku ini, buku ini tetap memiliki isi kandungan yang berarti. Bagaimanapun seorang guru membawkan materi, entah itu dengan guyonan, lawakan, stand up comedy, nyanyi-nyanyi, atau sambil lari-larian di tengah jalan tetap saja pasti didalamnya ada satu pesan yang diselipkan.

Yang kedua, alih-alih guru yang grogi, makna Teacher Keder jika kamu coba translate di google translate dengan menggunakan bahasa Amharik akan memiliki makna guru sedih.  Saya memaknai seperti ini semenjak saya baca bab yang ada di akhir-akhir. Setelah membaca buku secara keseluruhan. Kamu yang asalnya menganggap bahwa buku ini buku kocak dan penuh candaan, pelan-pelan kamu bisa saja bisa berubah anggapan. Jika tidak percaya coba saja baca buku ini sampai habis. 


Judul : Diary Teacher Keder

Penulis : Edot Herjunot

Cetakan : Pertama 2021

Penerbit : Mojok

Tebal : vi + 180 halaman

ISBN : 978 – 623 – 7284 – 57 – 4 


Posting Komentar